Monday, October 7, 2013

Klasifikasi kelompok

Advertisement
Tidak setiap himpunan orang disebut kelompok. Orang-orang yang berkumpul di terminal bus, yang antri di depan loket bioskop, yang belanja di pasar, semuanya disebut agregat ( bukan kelompok ).

Supaya agregat menjadi kelompok diperlukan kesadaran pada anggota-anggotanya akan ikatan yang sama yang mempersatukan mereka. Kelompok mempunyai tujuan dan organisasi ( tidak selalu formal ) dan melibatkan interaksi diantara anggota-anggotanya. Jadi, dengan perkataan lain, kelompok mempunyai dua tanda psikologis. Pertama,  anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok ( ada sense of belonging ) yang tidak dimiliki orang yang bukan anggota. Kedua, nasib anggota-anggota kelompok saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain ( Baron dan Byrne, 1979 : 558 ).


Para ahli psikologi dan ahli sosiologi telah mengembangkan berbagai cara untuk mengklasifikasikan kelompok Disini, akan dijelaskan empat dikotomi yaitu : primer-sekunder, ingroup-outgroup, rujukan-keanggotaan, deskriptif-preskriptif.

Klasifikasi kelompok
Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Walaupun kita menjadi anggota banyak kelompok, kita terikat secara emosional pada beberapa kelompok saja. Hubungan kita dengan keluarga kita, kawan-kawan sepermainan, dan tetangga-tetangga yang dekat ( di kampung kita, bukan di real estates ), terasa lebih akrab, lebih personal, lebih menyentuh hati kita. Kelompok seperti ini disebut oleh Charles Horton Cooley ( 1909 ) sebagai kelompok primer. "By primary group I mean those characterized by intimate face to face association and cooperation", tulis Cooley dalam bukunya yang klasik Social Organization. Tentu saja, defenisi ini tidak secara lengkapmemaparkan karakteristik kelompok primer.


Kelompok sekunder, secara sederhana adalah lawan kelompok primer. Hubungan kita dengannya tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Termasuk ke dalam kelompok sekunder adalah organisasi massa, fakultas, serikat buruh, dan sebagainya. Kita dapat melihat perbedaan utama antara kedua kelompok ini dari karakteristik komunikasinya.


Pertama, kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkapkan unsur-unsur backstage ( perilaku yang hanya kita tampakkan dalam suasana privat saja ). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi, Pada kelompok primer, kita ungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi dengan menggunakan berbagai lambang, verbal maupun nonverbal. Pada kelompok sekunder, komunikasi bersifat dangkal ( hanya menembus bagian luar dari kepribadian kita ) dan terbatas ( hanya berkenaan dengan hal-hal tertentu saja ). Lambang komunikasi umumnya verbal dan sedikit sekali nonverbal.


Kedua, komunikasi pada kelompok primer bersifat personal. Dalam kelompok primer, yang penting buat kita ialah siapa dia, bukan apakah dia. Kita mengkomunikasikan seluruh pribadi kita. Hubungan kita dengan anggota kelompok primer bersifat unik dan tidak dapat dipindahkan ( non transferable ). Ibu saya meninggal, dan ayah mempunyai isteri lagi ( seperti biasa, lebih cantik dan lebih muda ). Tetapi hubngan saya dengan ibu saya tidak begitu saja dapat dipindahkan kepada ibu tiri saya. Begitu pula, hubungan antara ayah saya dengan ibu tiri saya adalah hubungan yang baru sama sekali. Bandingkanlah, hubungan saya dengan dekan lama kepada dekan baru tanpa ada persoalan. Hubungan saya dengan dia bersifat impersonal.


Robert C. Binkley dan Frances W. Binkley ( 1929: 31-32 ) menilis : "Perbedaan antara hubungan personal dan impersonal sangat penting dalam kehidupan manusia. Hubungan personal, sahabat dengan sahabat atau suami-isteri,apakah dimotivasi cinta atau kebencian, bersifat sementara atau menetap, menonjol secara berbeda. Kualitas hubungan personal ang paling jelas dan pasti adalah sifatnya yang tak dapat dipindahkan. Hubungan ini terikat pada individu tertentu yang tidak dapat diduplikasi atau digantikan. Hubungan personal yang baru dapat dibuat, yang lama dapat dibuang, motif utama yang merintis hubungan lama dapat memberi tempat pada motif yang lain, tetapi seorang individu tidak dapat digantikan dengan individu yang lain dalam hubungan yang sama. Jika Helen meninggalkan Menelaus dan lari bersama Paris, sungguh aneh untuk menggambarkan situasi baru sebagai sambungan keterikatan personal antara Menelaus dan Helen, dengan Paris sebagai pengganti. Hubungan personal antara Helen dan Menelaus terus berlanjut walaupun cinta sudah diganti dengan ketakutan dan kekecewaan. Ikatan Helen dan Paris adalah wujud baru, hubungan baru."


Ketiga, pada kelompok primer, komunikasi lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi. Komunikasi dilakukan untuk memelihara hubungan baik, dan isi komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Suami yang setia di luar negeri, mengirim surat kepada isterinya hampir tiga kali dalam seminggu. Bukan karena ada informasi penting yang ingin disampaikan, melainkan hanya untuk memuaskan kerinduannya. Isi tidak penting. Bandingkan suratnya dengan surat lain yang dikirimkannya pada atasannya berkenaan dengan pemotongan gajinya di kantor. Sekaligus penjelasan ini mengantarkan kita pada tanda keempat dan kelima ( exspresif dan informal ), sebagai lawan dari instrumental dan formal. Suami tadi menulis surat buat isterinya bukan untuk mencapai tujuan tertentu, melainkan menulis surat sudah menjadi tujuan itu sendiri. Pesan yang disampaikan bersifat ekspresif, dan bukan instrumental. Ketika ia menulis surat itu, ia tidak mempergunakan ragam bahasa yang formal, dengan klise pembukaan dan penutup surat, atau sistematika yang baik. Ia menuliskan apa yang terlintas dipikirannya. Agak lucu, misalnya, kalau penutup surat untuk isterinya, sama dengan penutup surat buat atasannya. "Demikianlah, saya sampaikan penjelasan ini dengan sesungguhnya, dalam keadaan sehat dan tidak ada paksaan dari siapa pun. Terima kasih atas perhatian Ibu,"


Ingroup dan Outgroup


Ingroup adalah kelompok kita, dan outgroup adalah kelompok mereka. Ingroup dapat berupa kelompok primer maupun sekunder. Keluarga kita adalah ingroup yang kelompok primer. Fakultas kita adalah ingroup yang kelompok sekunder. Perasaan ingroup diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan, dan kerja sama. Untuk membedakan ingroup dan outgroup, kita membuat batas ( boundaries ), yang menentukan siapa masuk orang dalam, dan siapa orang luar. Batas-batas ini dapat berupa lokasi goegrafis ( Indonesia, Malaysia ), suku bangsa ( Sunda, Jawa ), pandangan atau ideologi ( kaum Muslimin, kaun Nasrani, Marxis ), pekerjaan ataiu profesi ( dokter, tukang becak ), bahasa ( jJerman, Spanyol ), status sosial ( kelompok menengah, elit ), dan kekerabatan ( keluarga, clans ). Dengan mereka yang termasuk ingroup, kita merasa terikat dalam semangat "kekitaan" ( we-ness ). Semangat ini lasim disebut kohesi kelompok ( cohesiveness ).


Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan


Theodore Newcomb, pada tahun 1930-an, melahirkan istilah kelompok keanggotaan ( mebership group ) dan kelompok rujukan ( reference group ). Newcomb, dalam penelitiannya pada mahasiswi-mahasiswi Bennington College, menemukan kenyataan yang mengherankan. Banyak mahasiswi yang berasal dari keluarga konservatif berubah menjadi makin liberal dengan makin tingginya tingkat mereka di Bennington College ( perguruan tinggi yang memangberaliran liberal. Memang, ada juga beberapa mahasiswa yang bereaksi keras terhadap norma yang ada di College itu. Mereka berkata, "Aku ingin menentang semua orang liberal yang ribut itu, Aku bangun benteng dalam diriku, menolak apa yang mereka omongkan, Aku memutuskan untuk tetap berpegang pada pikiran ayahku."


Mahasiswi-mahasiswi itu semua anggota civitas academica Bennington College. Bennington College adalah kelompok keanggotaan mereka. Tetapi tidak seluruhnya melihat pada College itu sebagai pedoman nilai yang mereka anut. Sebagian besar memang menyesuaikan dirinya dengan sikap liberal College itu. Kelompok ini, menurut Newcomb menjadikan College sebagai positive reference group. Sedangkan mereka yang tetap koservatif melihat keluarga mereka sebagai positive reference group, dan College mereka sebagai negative reference group.


Dari sisni lahir definisi kelompok rujukan sebagai kelompok yang digunakan sebagai alat ukur ( standard ) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Jika anda menggunakan kelompok itu sebagai teladan bagaimana seharusnya bersikap, kelompok itu menjadi kelompok rujukan positif, dan jika anda menggunakannya sebagai teladan bagaimana seharusnya kita tidak bersikap, kelompok itu menjadi kelompok rujukan negatif. Kelompok yang terkait dengan dengan kita secara nominal adalah kelompok rujukan kita, sedangkan yang memberikan kepada kita identifikasi psikologis adalah kelompok rujukan.


Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif


Jhon F. Cragan dan David W. Wright ( 1980 : 45 ) dari Illinois State University, membagikelompok pada dua kategori yaitu deskriptif dan preskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kategori preskriptif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah-langkah rasional yang harus dilewati oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuannya.


Untuk kategori deskriptif, kita dapat mengelompokkan kelompok berdasarkan tujuannya. Barlund dan Haimann ( 1960 ) menjejerkan kelompok-kelompok itu dari tujuan yang bersifat interpersonal sampai tujuan yang berkenaan dengan tugas ( task ) kelompok. Susunannya dimulai dari : Kelompok Sepintas, Kelompok Katartis, Kelompok Belajar, Kelompok Pembuat kebijakan, dan Kelompok Aksi.


Kelompok sepintas ( casual groups ) dibentuk hanya semata-mata untukmembina hubungan manusiawi yang hangat. Kelompok katartis dimaksudkan untuk melepaskan tekanan batin dan frustasi anggota-anggotanya. Kelompok belajar tentu dibentuk untuk menambah informasi, Kelompok pembuat kebijakan dan Kelompok aksi keduanya dibentuk untuk menyelesaikan tugas berupa perumusan kebijakan atau tindakan.


Psikologi Komunikasi
Share this article to your friends :
DMCA.com Protection Status

0 comments: