Sunday, October 13, 2013

SISTEM KOMUNIKASI MASSA

Advertisement
Komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak. Teknologi komunikasi mutakhir telah menciptakan apa yang disebut "publik dunia" atau "Weloffentlichkeit" ( Dofiat : 1967 ). Pendaratan manusia di bulan, pembunuhan massal di Lebanon dapat disaksikan di seluruh penjuru dunia. Bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi ini, meningkat pula kecemasan tentang efek media massa terhadap khalayaknya.

Dofiat mengingatkan kita tentang kemungkinan dikontrolnya media massa oleh segelintir orang untuk kepentingannya sendiri, sehingga jutaan manusia kehilangan kebebasannya. George Orwell ( futuris lainnya ), meramalkan suatu dunia pada tahun 1984. Dalam ramalan tersebut seorang diktator mengendalikan pikiran dan tingkah laku rakyat dengan teknologi komunikasi yang cermat dan rumit ( Tahun 1984 sudah tiba, dan ramalan Orwell tampaknya tidak terjadi ).

Di negara-negara maju, efek komunikasi massa telah beralih dari ruang kuliah ke ruang pengadilan, dari polemik ilmiah diantara para profesor ke debat parlementer diantara anggota badan legislatif. Di negara berkembang, efek komunikasi telah merebut perhatian berbagai kalangan mulai dari politisi, tokoh agama, penyair, sampai ke petani. Politisi, baik karena kerakusan atau kekuatan mencoba untuk melunakkan pengaruh media massa atau mengendalikannya. Tokoh agama mencamaskan hilangnya warisan rohaniah yang tinggi karena penetrasi media erotika. Penyair mengeluh karena gadis-gadis desa tidak lagi mendendangkan lagu-lagu tradisional yang seronok. Petani telah menukarkan kerbaunya dengan radio transistor atau televisi.
SISTEM KOMUNIKASI MASSA
Walaupun hampir semua orang menyadari efek komunikasi massa, sedikit sekali orang yang memahami gejala komunikasi massa. Akibatnya komunikasi massa telah dipandang secara ambivalen. Pengutuk menimpakan segala "dosa" dan kegagalan pada komunikasi massa, pemuja mengharapkan segala "jasa" dan keberhasilan daripadanya.

Psikologi telah lama menelaah efek komunikasi massa pada perilaku penerima pesannya. Annual Review of Psychology hampir selalu menyajikan berbagai hasil penelitian psikologis tentang efek komunikasi massa. Sesuai dengan kerangka faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku manusia, kita akan melihat bagaimana karakteristik individu mempengaruhi penggunaan media, disamping meneliti pengaruh media massa pada sistem kognitif dan sistem efektif khalayaknya. Kita akan berusaha menjawab pertanyaan : betulkah media massa itu amat kuat dalam megubah sikap dan perilaku khalayak ? Betulkah media massa tidak hanya sanggup memperkokoh nilai, sikap, dan perilaku, tetapi juga sanggup membentuk, mengarahkan, dan megubahnya ?

Perlu dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan komunikasi massa. Setelah itu, secara selintas kita akan melacak sejarah penelitian komunikasi massa. Barulah kemudian menjenguk secara khusus efek komunikasi dalam menambah pengetahuan khalayak dan mempengaruhi sikap mereka.

Pengertian Komunikasi Massa

Devenisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner ( 1980 : 10 ) : "Mass communication is message communicated through a mass medium to a large number of people" ( Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ). Ini mengundang banyak pertanyaan: apakah komunikasi massa itu pesan atau proses ? Apa yang mebedakan komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal atau komunikasi media ?

Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci karakteristik komunikasi massa. Gerbner ( 1967 ) menulis, "Mass communication is the technologycally and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies" ( Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri ). Maletzke ( 1963 ) menghimpun menghimpun banyak devinisi diantaranya :

1. Komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

2. Komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar supaya komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.

3. Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut : diarahkan pada khalayak yang lebih besar, heterogen, dan anonim ( pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak ), bersifat sekilas ( komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar ).

Merangkum defenisi-defenisi di atas, disini komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Perkataan "dapat" dalam definisi ini menekankan pengertian bahwa jumlah sebenarnya penerima komunikasi massa saat tertentu tidaklah esensial. Yang penting, seperti yang dikatakan Alexis S. Tan ( 1981 : 73 ), "The communicator is a social organization capable of reproducting the message and sending it simultaneously to large number of people who are spatially separated."

Psikologi Komunikasi
Share this article to your friends :
DMCA.com Protection Status

1 comments:

  1. artikel ini sumber referensi bukunya dari mana ya? thx

    ReplyDelete